JAKARTA Prajurit TNI AD dari Grup 1 Kopassus atas nama Praka Rio Tjabu kembali menorehkan prestasi dalam even Kejuaraan Nasional Menembak Perbakin Anniversary 2022 yang dilaksanakan di Senayan, Jakarta yang berlangsung dari tanggal 10 s.d 17 Juli 2022.. Praka Rio Tjabu yang merupakan anggota Grup 1 Kopassus berhasil menjuarai kategori 25 meter Rapid Fire Pistol Kejuaraan
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID C3gASxnWY0gb1_cMQPA4c68qsK96NHz6cYB8GSuWAdmjQRROZuJfFQ==
Sejaktahun 1930, hingga abad 21 saat ini, Masjid yang memiliki luas wilayah 3.000 meter persegi tersebut bermula dari bangunan sederhana. Sejak tahun 1930, hingga abad 21 saat ini, Masjid yang memiliki luas wilayah 3.000 meter persegi tersebut bermula dari bangunan sederhana. Sabtu, 18 Juni 2022; Cari. › Nusantara›Lima Masjid Kontemporer Unik... Masjid-masjid modern berarsitektur unik bermunculan di seantero negeri. Selain menambah kekayaan rumah ibadah, masjid-masjid itu juga menarik minat warga untuk berwisata. Oleh DEFRI WERDIONO, RENY SRI AYU ARMAN, NIKSON SINAGA, KRISTI DWI UTAMI, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA 8 menit baca KOMPAS/NIKSON SINAGAMasjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 1/4/2022. Kemegahan arsitektur masjid dengan atap kubah berwarna emas dan putih itu menjadi ikon Deli negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki jumlah masjid terbanyak. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla pada 2020 menyebutkan, jumlah masjid dan mushala di negeri ini mencapai memberi gambaran betapa fantastisnya angka itu, jika seseorang bisa menjalankan shalat lima waktu di masjid dan mushala yang berbeda-beda setiap hari, diperlukan waktu 438 tahun untuk mengunjungi semuanya. Selain menjadi rumah ibadah bagi umat Muslim, jumlah masjid sebanyak itu pun memperkaya khazanah arsitektur bangsa, termasuk menjadi penanda kota. Selain masjid-masjid tua bersejarah, banyak masjid kontemporer modern yang hadir dengan desain kreatif nan dengan tampilan yang menarik perhatian itu tersebar di seantero Nusantara. Masjid-masjid tersebut juga kerap menjadi magnet warga untuk berfoto dan diunggah ke media sosial. Berikut sebagian kecil yang dapat menjadi rujukan untuk beribadah pada Ramadhan iniMasjid Al-MajidKOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGAWarga melintasi Masjid Al-Majid di Kelurahan Wargamekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 1/4/2022.Masjid ini mengambil desain menyerupai Kabah. Masjid Al-Majid berdiri di Kelurahan Wargamekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Masjid ini berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Bandung. Letaknya sekitar 100 meter dari Jalan Raya Laswi yang menjadi penghubung antara Kecamatan Baleendah dan hanya ukuran dan bentuknya, bangunan masjid juga dibuat mirip dengan Kabah melalui cat warna hitam dan dihiasi ukiran kaligrafi. Di salah satu sudut masjid pun terdapat replika Hajar Aswad dan di sisi utara masjid terdapat talang emas persis seperti di Masjid Al-Majid, Deden Sarifuddin, mengatakan, pada saat berdiri pada tahun 1970, tempat ibadah ini masih berbentuk surau yang berukuran 7 x 9 meter dan hanya menampung 80 anggota jemaah. Pada tahun 2019, surau ini diperbesar hingga menjadi 10 x 19 meter. Ruang salat pun bertambah di lantai dua dengan ukuran 10 x 12 meter. ”Sekarang kapasitasnya bisa menampung sekitar 250 anggota jemaah,” ujarnya saat ditemui, Jumat 1/4/2022.Masjid pun sengaja dibentuk kubus demi memaksimalkan kapasitas. Deden berujar, agar unik dan menarik, desain menyerupai Kabah pun dipilih. Pembangunan berjalan lebih kurang lima hanya untuk salat berjemaah, masjid dibangun seperti Kabah agar bisa pula dipakai dalam simulasi manasik haji dan umrah. Deden mengatakan, di lingkungan masjid terdapat agen perjalanan umrah sehingga para calon jemaah langsung bisa membayangkan bentuk dan ukuran Kabah yang akan disambangi di Masjidil Haram.”Selain warga sekitar, tempat ini juga sering disinggahi pesepeda dan berfoto di sini. Semoga apa yang mereka amati ini menjadi doa untuk bisa ke Tanah Suci,” Ar RahmanKOMPAS/DEFRI WERDIONOAr Rahman, salah satu masjid dengan arsitektur modern di rest area Tol Pandaan-Malang Kilometer 66 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu 30/3/2022.Pengguna Tol Pandaan-Malang mungkin sudah familiar dengan masjid ini. Bangunannya yang dari arah muka berbentuk segitiga menarik perhatian siapa saja yang singgah di area istirahat Kilometer 66, tepatnya di Jalur A Surabaya-Malang.Masjid bernama Ar Rahman ini berada di wilayah Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Masjid dengan warna dominan krem itu baru beroperasi selama satu tahun terbuka sehingga sinar matahari bisa masuk dari segala arah. Tanpa lampu penerangan pun, kala siang, ruang dalam masjid terlihat Manager Operasional PT Jasa Marga Pandaan-MalangIndrawan Agustono, Rabu 30/3/2022, menjelaskan, konsep bangunanAr Rahman mengadopsi Rukum Islam dan waktu shalat yang berjumlah lima kali sehari. Bangunan masjid menyerupai lima Al Quran yang ditata miring bersandar, masing-masing tiga di sisi utara dan dua di sisi dalam masjid bisa menampung hingga 800 anggota mengatakan, konsep masjidberbeda dengan masjid kebanyakan di Jawa Timur yang memiliki kubah. Bagian yang sama unsur lokal hanya dari sisi menara dan trap tangga naik ke dalam masjid. Menara ini sekaligus menjadi penanda bahwa bangunan itu merupakan tempat dilihat dari arah samping depan, bentuk Ar Rahman menyerupai trapesium, sedangkan jika dilihat dari sisi depan dan belakang, bentuknya lebih menyerupai segitiga. Sebuah menara dengan puncak meruncing dilengkapi lafaz ”Allah” tinggi menjulang di sisi belakang barat.Dinding di sisi kiri dan kanan dilengkapi kacang bening, sedangkan ornamen kaligrafi ayat kursi bergaya kufi menghiasi sisi depan dan belakang masjid. Secara umum masjid ini memiliki dimensi 30 x 40 meter dengan tinggi menara 12 meter. Ruang dalam masjid bisa menampung hingga 800 anggota 99 KubahRENY SRI AYU ARMANJemaah meninggalkan Masjid 99 Kubah di Makassar, Sulsel, Jumat 1/2/2022, seusai mengikuti shalat Jumat ke belahan timur negeri, Masjid 99 Kubah di Kota Makassar menjadi ikon baru kota ”Anging Mamiri”. Mulai dibangun pada 2017, masjid yang didesain oleh Ridwan Kamil ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga di dekat Pantai Losari, tepatnya di kawasan Center Point of Indonesia CPI. Saat senja, siluet masjid berbentuk unik ini selalu jadi obyek dan tempat foto menarik. Dinamai Masjid 99 Kubah karena memang memiliki kubah sebanyak 99 kubah yang masif inilah yang menjadi pusat keunikan sekaligus daya tarik masjid tersebut. Angka ini mengambil sifat-sifat Allah yang berjumlah 99 yang disebut Asmaul satu kubah besar di bagian tengah yang dikelilingi kubah-kubah kecil yang disusun berjejer dari bawah hingga ke atas. Warna kubah didominasi oranye, kuning, merah, serta putih. Sementara interior didominasi warna merah, oranye, kuning, biru, dan tampung masjid berukuran 72 x 45 meter ini bisa mencapai lebih dari anggota jemaah. Ini jika bagian dalam dan luar, termasuk pelataran suci, ikut digunakan. Lantai satu untuk jemaah laki-laki, sedangkan lantai dua untuk jemaah perempuan. Ada pula semi-basement yang kelak dijadikan kantor dan tempat pembangunan masjid mencapai sekitar Rp 180 miliar yang dianggarkan dari APBD Provinsi Sulsel. ”Pembangunan masih berlanjut, tapi sifatnya tinggal merampungkan saja dan melengkapi berbagai fasilitas. Rencana akan dibuat menara dan juga menambah penerangan,” kata Iqbal Najamuddin, Kepala Biro Kesra Pemprov Sulsel, Sabtu 2/4/2022.Masjid Agung Deli SerdangKOMPAS/NIKSON SINAGAMasjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 1/4/2022.Masjid bernama lengkap Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah ini berdiri megah di Deli Serdang, Sumatera Utara. Keunikan masjid terutama pada atap kubah dan hiasan ornamen Melayu, Karo, dan Simalungun. Seusai melaksanakan shalat Jumat, jemaah berswafoto hampir di semua penjuru, mulai dari dalam masjid, teras, hingga Badan Pengelola Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah Khairum Rijal, mengatakan, pembangunan masjid yang digagas Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan itu dimulai sejak 2017 dan diresmikan pada Juli 2021. Pembangunan senilai Rp 50 miliar itu dibiayai APBD Deli Serdang untuk menggantikan Masjid Al Ikhlas yang sudah ada sejak masjid dimulai dari atap berbentuk kubah dengan aksen warna emas dan putih yang menjadi warna khas Melayu Deli. Masjid yang berada di kawasan seluas 1,8 hektar ini memiliki beberapa pintu masuk yang terbuat dari kayu jati dengan hiasan dilihat dari atas, kubah dan tiga tiang ini membentuk lafaz Allah yang sangat masjid pun berlanjut hingga area dalam. Ruangan berkapasitas anggota jemaah itu terasa sangat luas karena atap kubah membuat tidak ada tiang penyangga di tengahnya. ”Pembangunan kubah ini menjadi bagian paling rumit dan harus menggunakan tulang besi yang banyak,” kata interior masjid pun semakin terasa karena mimbar dari kayu jati yang dihiasi kaligrafi dari kuningan emas. Di dalam masjid terdapat ornamen dari suku tempatan di Deli Serdang, yakni Melayu, Karo, dan Simalungun. Berjalan ke halaman masjid, taman dan air mancur menciptakan suasana yang asri. Pada malam hari, lampu warna-warni berpendar di halaman masjid halaman itu juga terdapat tiga tiang tinggi yang berdampingan dengan bangunan utama masjid. ”Jika dilihat dari atas, kubah dan tiga tiang ini membentuk lafaz Allah yang sangat indah,” kata KapalKOMPAS/KRISTI D UTAMIMasjid Safinatun Najah di Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022.Masjid bernama lengkap Masjid Safinatun Najah ini terletak di Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Masjid yang dibangun pada 2015 itu mengambil bentuk yang sangat unik, yakni kapal. Karena itu, selain menjadi tempat ibadah, masjid juga kerap dikunjungi di lahan seluas meter persegi, bangunan masjid memiliki panjang 50 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 14 meter. Masjid itu memiliki empat lantai. Lantai teratas digunakan untuk tempat foto atau melihat pemandangan hamparan sawah dan hujan jati di juga Wisata Religi ke Masjid "Bahtera Nabi Nuh" SemarangSutar 67, takmir Masjid Kapal, mengatakan, sejak pertama kali dibuka pada 2015 hingga sebelum pandemi, rata-rata kunjungan mencapai orang per hari. Pengunjung dikenai tarif masuk Rp per orang. Sebagian uang itu disetorkan kepada Dinas Pariwisata Kota Semarang dan sebagian lagi untuk membiayai operasional masjid, termasuk membayar gaji karyawan yang mengurus kunjungan Safinatun Najah didirikan seseorang bernama Muhammad. Menurut Sutar, Muhammad berasal dari Arab Saudi yang telah lama tinggal di Kota Pekalongan. Ia memilih membangun masjid berbentuk kapal karena terinspirasi cerita Nabi Nuh dengan bahteranya. Nama Safinatun Najah juga dipilih Muhammad karena berarti kapal keberadaan masjid, warga sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid.”Abah Muhammad yang dasarnya memang senang dengan kisah tentang kapal Nabi Nuh pernah jalan-jalan ke Afrika dan melihat sebuah masjid berbentuk kapal. Ia kemudian kepingin membangun masjid seperti itu,” ucap arti namanya, Muhammad juga ingin masjid itu bisa menyelamatkan masyarakat yang ada di sekitarnya. ”Berkat keberadaan masjid, warga sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podorejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal,” kata aristektur masjid itu membuat orang-orang penasaran kemudian datang. Pengunjung Masjid Kapal berasal dari sejumlah daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan juga Mengunjungi Masjid Terbesar Eropa di Roma EditorMOHAMAD FINAL DAENG
Tahappertama dibangun tahun 1875 sumber lain menyebutkan tahun 1890 sedangkan pembangunan tahap ke II dimulai tgl. 15 Maret 1903 dan dapat diselesaikan tgl. 13 Septemeber 1903 pada masa pemerintahan Raden Tumenggung Suryohadiningrat. Masjid ini dapat dicapai dari dua arah yaitu dari depan (alun-alun dan dari belakang (permukiman).
5 Masjid Megah Modern di Indonesia 5 Jul 2016 Foto Puji Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, masjid-masjid baru terus dibangun. Bukan hanya masjid berbentuk sederhana, namun beberapa masjid baru di Indonesia dibangun dengan estetika tinggi, luas, dan megah—tidak kalah dengan masjid-masjid di luar negeri. Dengan begitu, umat Islam dapat leluasa dan nyaman beribadah. Masjid pun bisa digunakan sebagai sarana belajar dan pengembangan Islam. Dengan demikian, tidak ada kata malas lagi untuk ke masjid. Juga, tidak lagi sulit menemukan masjid bila pergi ke luar kota karena telah ada masjid-masjid baru yang cantik dan membanggakan seperti berikut. Bisa jadi tujuan wisata religi pula untuk mengagumi kebesaran Allah SWT. Masjid Al-Akbar Surabaya Masjid yang diresmikan pada tahun 2000 oleh KH Abdurrahman Wahid ini memiliki ciri khas berupa lima kubah berwarna biru kehijauan serta menara setinggi 99 meter. Pengunjung bisa naik ke atas menara dengan membayar Rp 3000/orang. Dari menara ini, dapat dinikmati pemandangan kota Surabaya, Sidoarjo, dan Bangkalan. Secara fisik, luas bangunannya adalah meter persegi. Masjid ini dilengkapi dengan fasilitas ACm 3 spot Wi-Fi, dan dapat menampung sampai 2000 orang. Masjid Al-Irsyad Padalarang, Bandung Mesjid yang diresmikan tahun 2010 ini diarsiteki oleh Ridwan Kamil dengan konsep bangunan yang unik. Masjid ini hanya’ berbentuk segi empat—seperti Ka’bah—tanpa kubah-kubah besar. Namun, batu batanya disusun sedemikian rupa sehingga berbentuk celah-celah dan bila diperhatikan, terbaca dua kalimat tauhid Islam, “Laailaha Ilallah Muhammad Rasulullah”. Celah batu bata ini membuat sinar matahari di siang hari bisa masuk dan menjadi penerangan alami. Sedangkan, pada malam hari, sinar dalam masjid menerobos celah bata tadi, membuat masjid tampak memancarkan kalimat Tauhid tersebut. Masjid dengan luas 1817 meter persegu ini tidak memiliki tiang, hanya empat sisi dinding sebagai pembatas dan penopang atap, sehingga tampak begitu luas dalamnya. Warnanya pun hanya putih, hitam, dan abu-abu—modern, simpel, tapi tetap elegan. Pada empat sisi dindingnya terdapat celah sebagai sirkulasi udara sehingga masjid tidak terasa panas meski tanpa AC atau kipas angin. Uniknya lagi, bagian imam arah kiblat dibuat tanpa dinding, yang bermakna agar setiap salat, manusia dapat langsung menghadap Allah. Begitu senja, cahaya matahari akan masuk dari bagian yang tidak berdinding tersebut. Cantik! Masjid Islamic Center Samarinda Dengan luas mencapai meter persegi, bisa dibilang masjid ini yang terbesar di Indonesia setelah Istiqlal. Terdapat 7 menara pada masjid ini, menara utamanya setinggi 99 meter, terdiri dari 15 lantai. Bentuk menaranya terinspirasi dari Masjid Nabawi Madinah, sedangkan kubahnya diilhami dari Masjid Haghia Sophia, Turki. Masjid yang terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam. Masjid Agung Jawa Tengah Semarang Salah satu keunikan masjid yang diresmikan tahun 2006 ini adalah memiliki 6 payung elektrik di serambinya. Payung ini masing-masing tingginya 20 m dan diameter 14 m, dibuka setiap salat Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha—dengan catatan, kondisi angina tidak melebihi 200 knot. Payung ini mirip dengan yang dimiliki di Masjid Nabawi, Madinah. Salah satu menaranya, menara Al Husna, memiliki tinggi 99 m dan terdiri dari 19 lantai. Pada lantai 1 terdapat studio Radio Dais Dakwah Islam, lantai 2-3 Museum Kebudayaan Islam, di lanta 18 ada Kafe Muslim yang berputar 360 derajat, dan lantai 19 terdapat teropong untuk melihat kota Semarang. Masjid Agung Madani Rokan Hulu, Riau Dibangun sejak tahun 2008, masjid yang mampu menampung hingga jemaah ini didirikan di atas lahan seluas 22 hektare, dengan luas bangunan m². Di dalamnya terdapat aksesori yang memukau mata, seperti lampu gantung dari Italia, batu-batuan terbaik dari Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Kalimantan, hingga Turki, serta dikelilingi kaligrafi. Masjid ini menjadi masjid agung terbaik se-Indonesia tahun 2015 dan sering disebut sebagai Taj Mahal-nya Sumatera.f Topicpuasadanlebaran MORE ARTICLE TIMESJABAR, INDRAMAYU - Masjid Kuno Bondan merupakan salah satu masjid kuno yang unik yang berdiri di Desa Bondan Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu. Masjid yang konon dibangun dalam waktu semalam ini, sudah berdiri sebelum ada Kota Cirebon dan Indramayu. Masjid ini terbagi dalam dua bagian, yakni bagian teras yang merupakan bangunan baru hasil renovasi. Jakarta - Masjid tertua di Indonesia menjadi salah satu monumen yang menjadi bukti perjalanan penyebaran agama Islam di Nusantara. Masjid tertua sudah tercatat ada sejak abad ke-13. Lokasinya di mana?Dijelaskan dalam laman Jakarta Islamic Centre, masjid tertua di Indonesia masjid Saka Tunggal Baitussalam yang terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini disebut sebagai Masjid Saka Tunggal karena memang masjid ini hanya mempunyai saka tunggal tiang penyangga tunggal atau satu yang berada di tengah bangunan utama masjid. Di bagian bawah dari saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi bagian yang terdapat tulisan tahun pendirian masjid 2 Abad Sebelum Era Wali SongoMasjid Saka Tunggal adalah satu satunya masjid di pulau Jawa yang dibangun jauh sebelum era Wali Sembilan Wali Songo yang hidup sekitar abad 15-16 M. Masjid ini didirikan tahun 1288 M yakni sekitar dua abad sebelum Wali Songo. Bukti pendiriannya tertulis di prasasti yang terpahat di saka masjid sejarahnya, Masjid Saka Tunggal ini terkait dengan Tokoh penyebar Islam di Cikakak, bernama Mbah Mustolih yang hidup dalam Kesultanan Mataram Kuno. Dalam syiar Islam yang dilakukan, Mbah Mustolih memang menjadikan Cikakak sebagai "markas" dengan ditandai pembangunan masjid dengan tiang tunggal tersebut. Beliau dimakamkan tak jauh dari masjid Saka Unik Masjid Saka TunggalSebagai masjid tertua di Indonesia, Masjid Saka Tunggal memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah kebiasaan pada hari hari itu, selama menunggu waktu salat Jumat dan setelah salat Jumat, jamaah masjid Saka Tunggal berzikir dan bersalawat dengan nada seperti melantunkan kidung Jawa. Dengan bahasa campuran Arab dan Jawa, tradisi ini disebut tradisi ura itu, Masjid Saka Tunggal Baitussalam hingga saat ini juga masih mempertahankan tradisi untuk tidak menggunakan pengeras suara. Meski demikian suara azan yang dilantunkan oleh empat muazin sekaligus, tetap terdengar begitu lantang dan merdu dari masjid di Banyumas ini juga tidak menggunakan penutup kepala seperti yang lazim digunakan di Indonesia yakni peci, kopiah, tapi menggunakan udeng/pengikat Masjid Saka Tunggal telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya/Situs sebagaimana tertulis dengan nomor 11-02/Bas/51/TB/04 dan dilindungi undang undang RI No. 5 tahun 1992 dan PP nomor 10 tahun 1993. Simak Video "Masjid Assyuhada, Saksi Perjalanan Umat Muslim Bugis di Bali" [GambasVideo 20detik] faz/nwy PADANGPANJANG - Kota Padang Panjang Sumatera Barat boleh dibilang kawasan yang memiliki destinasi wisata lengkap. Tak hanya panorama alam, Kota Padang Panjang juga memiliki desa wisata, termasuk wisata religi. Salah satunya adalah Masjid Asasi yang merupakan rumah ibadah umat Islam yang didirikan pada abad ke-18.

JAKARTA - Di mana masjid berdiri, di situlah menara menjulang. Menara atau orang Barat menyebutnya minaret, sudah menjadi elemen penting yang sukar untuk dipisahkan dari bangunan masjid. Tak heran jika menara selalu setia mendampingi masjid-masjid besar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Bangunan masjid di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai unsur kebudayaan. Tidak hanya Timur Tengah, melainkan juga Cina, Hindu, dan Barat. Hal inilah yang membuat bentuk bangunan menara masjid di Indonesia memiliki keanekaragaman. * Masjid Agung BantenMasjid ini termasuk salah satu yang tertua di Jawa. Masjid yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin 1552-1570 terletak di sisi alun-alun dan di sebelah utara keraton. Menara Masjid Agung Banten berbentuk mercusuar dengan gaya Eropa yang tampak kurang serasi dengan bangunan masjidnya. Awalnya, sebelum difungsikan sebagai menara masjid, menara ini digunakan sebagai menara rambu dan pengintai untuk Pelabuhan Banten yang kerap menjadi sasaran serangan oleh kekuatan-kekuatan Eropa sebagai rival Belanda. Menara ini dibangun oleh seorang arsitek Belanda, Hendrik Lucasz Cardeel, yang bekerja di kota pelabuhan itu pada abad ke-17 M.* Masjid Agung DemakKetika didirikan tahun 1506, bangunan Masjid Agung Demak tidak memiliki menara. Menara Masjid Agung Demak baru dibangun pada 1934, yakni berupa bangunan kerangka besi yang mendukung bangunan batu bagian atas yang ditudungi oleh kubah kecil berbentuk bawang gemuk pendek. Menara ini terletak di tempat terpisah yang berdekatan dengan bangunan masjid.* Masjid Agung KudusMasjid yang terletak di Kota Kudus, Jawa Tengah, ini dibangun pada 956 H/1549 M. Masjid ini terkenal dengan menaranya yang unik, yang merupakan bagian dari kompleks makam Sunan Kudus. Menara ini pada dasarnya meniru bangunan candi zaman Majapahit yang terdiri dari kaki dan tubuh bangunan yang berjenjang beserta pelipit-pelipit mendatar sebagai dinding menara terbuat dari material batu bata. Sementara bagian atas menara berbentuk atap tumbang dengan konstruksi kayu. Hiasan bidang, meskipun sudah disamarkan, masih tampak seperti bekas-bekas hiasan pada bangunan candi.* Masjid IstiqlalMasjid Istiqlal merupakan salah satu masjid di Indonesia yang mengedepankan gaya arsitektur Islam modern. Gaya arsitektur modern ini juga tampak pada bagian menara masjid. Bangunan menara yang berfungsi sebagai tempat muazin mengumandangkan azan sebagai tanda waktu shalat tiba ini dibangun meruncing ke atas dan memiliki lubang-lubang pada bagian dindingnya. Lubang-lubang tersebut untuk mengurangi tekanan dan hembusan ini memiliki ketinggian 66,66 meter dengan diameter lima meter. Ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Alquran. Sementara di atas tempat muazin mengumandangkan azan adalah puncak menara yang terbuat dari baja tahan karat seberat 28 ton dengan tinggi 30 meter.* Masjid Raya MedanMasjid Raya Medan juga termasuk yang memperlihatkan bentuk arsitektur asing yang berbeda dengan bentuk arsitektur tradisional Indonesia. Masjid ini mulai dibangun pada 1906 oleh Sultan Makmun ar-Rasyid Perkasa Alam Sultan Deli, 1873-1924, dan selesai pada 1909. Gaya bangunan masjid ini meniru gaya bangunan India, Timur Tengah, dan Masjid Raya Medan yang terletak terpisah dari bangunan masjid, misalnya, meniru gaya menara Mesir. Menara ini berbentuk runcing ke atas yang terdiri atas bagian bawah berbentuk prisma segi empat, yaitu bagian bawah paling lebar, bagian tengah bertingkat tiga, dan bagian atas berbentuk kubah susun yang berujung beragam jenis dan model menara masjid di atas, masih terdapat banyak model menara masjid lainnya. Ada yang persegi empat dengan bentuk mengerucut keatas. Namun, ada pula yang bulat, seperti butir peluru, moncong meriam, persegi delapan, persegi enam, dan lain sebagainya. sumber Islam Digest Republika

AyemKenang Sejarah Jalan TMMD Sebelum Dibangun TNI Kamis, 3 Maret 2022; Network. Suara Merdeka Muria Pembangunan TNI melalui program TMMD menitik beratkan pada pekerjaan fisik sebagai upaya pendekatan dan tukar informasi sehingga mengetahui kesulitan atau keluhan yang sedang dialami oleh masyarakat maupun potensi Web server is down Error code 521 2023-06-15 213928 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7df7450b390ea8 • Your IP • Performance & security by Cloudflare IAtNN5q. 170 264 22 9 248 193 459 123 347

masjid modern yang dibangun sebelum indonesia merdeka ditunjukkan pada nomor